Pages

Subscribe:

Jumat, 24 Desember 2010

MENCARI MAKNA DIBALIK PEMBERIAN KADO NATAL


Kita semua sudah tahu seperti apa kado itu, kado atau hadiah adalah suatu benda yang diberikan dan diterima seseorang pada hari-hari tertentu, seperti saat merayakan hari ulang tahun, Valentine day, atau juga disaat merayakan Natal. Mungkin diantara kita ada yang pernah menjadi pelaku antara memberi dan menerima dari kado itu sendiri. memberi atau menerima kado itu bagi beberapa orang merupakan hal yang biasa dilakukan, namun ada juga yang belum pernah sama sekali dan asing bagi mereka.

Menerima kado natal bagi pribadi saya merupakan sesuatu yang asing dan belum pernah saya dapatkan oleh kerabat saya pada saat merayakan Natal-Natal sebelumnya. Sebuah sejarah baru dalam hidup saya dibuat oleh adik saya Yerino Madai yang saya kenal 6 bulan yang lalu di kota Yogyakarta. Ia anak yang lucu dan punya semangat yang luar biasa. Ketika Ia megeluarkan satu kata selalu saja diikuti dengan tertawa, gigi putihnya yang teratur dengan rapi selalu terlihat dengan jelas disaat Ia tertawa. Hal inilah yang saya katakan, dia anak yang lucu dan terkadang Ia hadir sebagai sang pemberi semangat kepada kawan-kawannya.



Hari itu tanggal 23 Desember 2010, hari dimana anggota Wissel Meren Raya melaksanakan ibadah Natal dalam rangka menyambut sang Penyelamat umat manusia datang ke dunia. Sejak pukul 17.00, semua anggota Wissel Meren Raya ataupun para undangan dan simpatisan terlihat berdatangan. Dengan berjalannya waktu, jumlah anggota yang mau ikut ibadah semakin
bertambah jumlahnya. Hingga pukul 19.00 lebih sedikit ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Naftali Simson, SH., M. Th., pun dimulai. Dalam firman yang dibawahkannya Ia [Pendeta Naftali; Red.] berbicara banyak hal, namun dalam pembicaraannya lebih dititik beratkan pada, “Yesus datang ke dunia membawa keselamatan kekal bagi umat manusia”. Hal ini tidak jauh dari tema yang dipilih panitia perayaan Natal Wissel Meren Raya Yogyakarta “ Melalui Kelahiran Yesus Kristus Kami Diselamatkan. (Mat. 1; 12). Ibadah perayaan Natal Wissel Meren Yogyakarta yang di adakan di Wisma Imanuel berjalan dengan sangat meriah dan dalam rasa kekelurgaan yang sangat erat.



Ibadah sudah berlalu, ketika memasuki pada sesi pemberian kado, Master Of Ceremony [MC] Yosepina Youw atau sering disapanya Mbak. Santi, memanggil peserta/anggota yang membawa kado Natal untuk memberikan kepada masing-masing kerabat yang mereka sayangi. Sekitar 7 orang yang membawa kado berdiri dan maju ke depan. Salah satu diantaranya adalah Yarino Madai. Pemberian kado dimulai dari arah kiri, patokan umat/anggota duduk. Pemberian
kadopun dimulai, masing-masing memanggil orang yang mereka sayangi untuk maju ke depan menerima kado yang telah disiapkan. Kini giliran Yerino yang terkenal lucu ini memanggil orang yang ia sayangi. Saya yang saat itu berada diluar gedung dimana ibadah Natal itu dilangsungkan, nama Agus Dogomo terdengar dipanggilnya, dalam samar-samar suara yang tidak begitu terdengar dengan jelas nama saya pun dipanggilnya. Pada saat itu saya hanya mengira hanya salah dengar, ternyata benar nama saya kembali dipanggil, lalu saya melangkah maju untuk menerima kado natal yang sudah disiapkan Yerino. Langkah demi langkah saya maju dan sempat muncul dibenak saya; mengapa orang yang Ia sayangi salah satunya jatuh pada saya, sementara saya baru mengenalnya kira-kira 6 bulan? Apalagi saya merasa belum pernah memberikan sesuatu yang berharga buatnya. Sampai saat ini pertanyaan ini masih terus bertanya dan terus bertanya untuk mencari jawaban yang pasti.



Sampailah saya di depan untuk menerima kado Natal tersebut, saya dengan Agus berdiri sejajar sementara Yeri maju satu langkah untuk memberikan kado. Ia memberikan seberkas kertas yang dilipat dengan rapi kepada Agus, kemudian memberikan sebuah bolpen berwarna hitam kepada saya. Kami dua [Saya dengan Agus] menjabat tangan secara bergantian untuk ucapan terima kasih, lalu kami kembali ke tempat duduk.




Banyak pertanyaan yang muncul dibenak saya, kenapa adik ganteng ini memberikan saya sebuah bolpen? Apa makna yang tersimpan dibalik kado natal ini? Memang jika lihat dengan kasat mata, sebuah bolpen. Sebuah benda namun tersimpan pesan tersembunyi dibalik bolpen yang Ia berikan, sayapun tidak tahu ada pesan apa di balik bolpen ini? Yang jelas bahwa pesan tersembunyi tersebut hanyalah Yerino dan Ugatame yang mengetahuinya. Entahlah apa yang muncul di benak adik Agus Dogomo setelah menerima kado natal yang diberikan adiknya.




Saya hanya berharap semoga saya bisa menemukan makna yang tersembunyi dibalik pemberiankado Natal [bolpen] ini dalam waktu dekat…… dan melakukan sesuatu, sesuai dengan pesan yang tersembunyi dibalik pemberian kado Natal tersebut……..!!



Terima Kasih Adik Ganteng [Yerino Madai] dan juga kepada seluruh panitia perayaan Natal Wissel Meren Raya Yogyakarta yang dengan susah payah menyiapkan segalanya untuk terselenggaranya Ibadah ini………Semoga Damai Natal selalu menyertai dalam hidup kita ke depan……..!! [Egeidaby]



Selamat Natal 25 Desember 2010 dan Selamat Menyongsong Tahun Baru 1 Januari 2010…..

Selasa, 21 Desember 2010

Benarkah IA Maria Ibu Yesus?

Sebuah Refleksi Untuk Kita Semua

YOGYAKARTA— Terjadi sesuatu peristiwa yang membuat Mahasiswa Wissel Meren Raya Bertanya-tanya. Kejadian ini terjadi 6 hari menjelang Natal, tepatnya pada tanggal 19 Desember 2010. Natal merupakan peristiwa kelahiran sang juru selamat yang jatuh pada tanggal 25 Desember setiap tahun yang dirayakan oleh kaum Nasrani seluruh dunia. Tentunya menjelang Natal setiap umat kristiani memersiapkan segalanya untuk menyambut sang Penebus dosa yang menjelma dan hadir dalam rupa anak manusia.

Untuk menyambut Natal ini, Pelajar dan Mahasiswa Wissel Meren Raya di Yogyakarta yang tergabung dalam 5 Kabupaten diantaranya Kabupaten Paniai, Nabire, Dogiyai, Deiyai dan Intan Jaya mencari dana untuk merayakan Natal. Salah satu pencarian dana yang dilakukan adalah dengan bermain volley setiap sorenya.

Hari itu, kira-kira lewat 5 menit atau lebih dari pukul 06.00, seorang perempuan muda berciri orang barat “bule” muncul dari arah utara tempat dimana lapangan volley berada. Perlu diketahui bahwa arah utara, dan barat tertutup rapat dengan tembok yang diperkirakan tingginya mencapai 5 meter, sementara arah timur sawah [tanaman padi] warga setempat, pintu keluar dan masuk hanya terletak bagian selatan. Bermain volley sudah dihentikan dan kini semua duduk di lapangan sepak bola yang tak jauh dari lapangan volley tempat dimana pencarian dana itu biasanya dilakukan. Semua anggota Wissel Meren Raya duduk dengan tenang untuk membicarakan persiapan keberangkatan Natal bersama [Jawa-Bali] tahun 2010 di Bogor. Saat inilah kejadian itu terjadi dan disaksikan oleh semua orang yang hadir saat itu. Seorang perempuan “bule” hamil tua yang muncul dari arah utara tersebut menghampiri mereka sambil tangan yang satu memegang perutnya yang menandakan tak lama lagi bayi yang dikandungnya akan segera dilahirkan. IA bertanya; dengan berbahasa Indonesia yang lancar, seakan IA sudah hidup lama di Indonesia, “di sini jalan keluarnya sebelah mana?” membuka pembicaraan. Lalu dengan spontan salah seorang diantara mereka Yosepina Youw berkata “sebelah situ tidak ada jalan keluar, tertutup dengan tembok dan jalan keluarnya arah selatan”, setelah berterima kasih, IA pun beranjak pergi meninggalkan mereka.

Seusai mereka ditinggalkan “bule” berhamil tua, seperti biasanya cari gara antara satu sama lain pun dimulai, entahlah apa yang saat itu muncul di benak semua anggota Wissel, sehingga seakan semua terhanyut dalam alam cari gara antara satu sama lainnya. Yosepina, Sonny Deto, Agus Deto, dan Isak yang bertandang ke kamar rasta [kos saya] menceritakan hal yang sama. Ketika IA berjalan pandangannya terkadang melihat ke arah mereka yang sedang membicarakan persiapan itu, sementara cara jalannya tidak seperti sebelum yang memegang perutnya yang hamil, namun berjalan seperti orang yang tidak hamil. Hingga sekitar 45 meter pandangan mata tak sampai, mungkin disebabkan juga karena hari semakin gelap, lalu IA pun menghilang.

Pembicaraan mereka pun usai, disela-sela pulang berlajalan kaki menuju tempat parkiran motor, barulah hati bertanya-tanya dengan kejadian yang terjadi sebelumnya. Ada yang mengatakan, kenapa dalam keadaan hamil IA berjalan sendiri tanpa didampingi pasangannya? Ada pula yang bertanya arah utara tertutup dengan tembok, lalu bagaimana bisa IA muncul dari arah utara dari lapangan volley berada? Ada juga yang bertanya, IA masih muda dan keadaannya hamil, mengapa bisa jalan pada hari yang semakin gelap? Lainnya bertanya, mengapa ketika jalan pandangan mata terkadang melihat ke belakang [ke arah mereka]?. Bagaimana, mengapa dan kenapa, terus menghantui saat pulang setiap orang, hingga sampai ke tempat tinggal masing-masing anggota Wissel Meren, mungkin juga saat berita ini dipublikasikan pertanyaan-pertanyaan itu terus menghantui mereka. [Egeidaby]

NB: sebenarnya saya tidak ingin mempublikasikan kejadian ini, tapi saya merasa tidak salah juga jika hal ini diketahui oleh semua orang, bahwa IA menguji iman kita melalui banyak cara.


SELAMAT MENYAMBUT NATAL, 25 DESEMBER 2010 DAN SELAMAT MENYONGSONG TAHUN BARU, 1 JANUARI 2011………!!

Semoga Kita Menjadi Manusia yang Baru Pada Tahun Baru, 2011…. !!