Pages

Subscribe:

Rabu, 28 April 2010

Mari Rebut Kembali Pasar


Peningkatan kehidupan ekonomi masyarakat Papua hingga sampai saat era modern ini perlu mendapat perhatian penuh. Selama ini orang Papua asli hanya menjadi penonton di negeri sendiri. Sementara mereka sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan hidup sejaterah dan makmur. Kalau kita mau jujur, amati dengan cermat mengenai kehidupan orang Papua asli di bidang ekonomi, mereka saat ini nyaris terasing di negeri mereka sendiri. Meskipun saat ini beberapa kota di Papua tidak berbeda dengan kota lain di Indonesia. Misalnya di Jayapura orang dengan mudah menemukan hotel berbintang, kawasan pertokoan yang berjejer-jejer di Kota Jayapura, kawasan Entrop, Hingga Abepura.

Kalau jalan-jalan ke Pasar, di sana di padati pedagang. Namun mama-mama orang Papua asli sendiri tidak memiliki tempat yang layak dalam melalukan aktifitas dagang. Tokoh- Swalayan, Restoran siap saji, dan warung makan bertebarang dimanan-mana. Ironisnya, lebih sulit mencari orang asli Papua yang bekerja di sejumlah sentra perekonomian di Pasar. Mereka hanya berjualan kebutuhan sehari-hari. Mama-mama hanya berjualan sayuran, ubi (ipere:Wamena) dan pekerjaan itu tidak rutin dilakukan.


Matahari, mendung dan hujang diterima mereka. Sayur menjadi layu terkena mata hari dan bahkan kadang mereka menerimah resiko barang dagang di hancurkan Polpepe karena mereka jualan di tempat-tempat yang tidak diperbolehkan pemerintah. Tetapi bagi mereka sangat strategis. Lagi pula di pasar mereka tidak ada tempat yang layak, karena kalah bersaing. Di kebanyakan pasar tradisional, masih banyak terlihat orang asli Papua berjualan di los Pasar. Akan tetapi di pasar kaget, los pasar dipadati pendagang pendatang, sedangkan pedagang asli Papua pada umumnya berjualan di telaras pasar atau di emperan toko. (Baca : ekspedisi Kompas, 123). Jari tangan kita cukup untuk menghitung orang Papua Asli yang bekerja di satu toko, kios, warung makan, atau toko swala. Lebih sulit lagi menemukan orang asli Papua (mama Papua) yang memiliki usaha sekelas itu. Inilah sebuah tantangan dan perjuangan yang dihadapi masyarakat asli penduduk Papua.

Ini adalah wajah cara bisnis mama penduduk asli di tanah Papua yang dikuasai penduduka pendatang. Menurut ekpedisi Kompas tagub 2007 lalu, dituliskan bahwa Warga bugis, Buton, dan Makasar lebih banyak bergiat di sektor perdagangan sedangkan warga Menado, Toraja, dan Jawa di birokrasi pemerintahan. Orang Papua sendiri amat mendominasi dalam nirolrasi dan formasi pegawai negeri sipil di Papua. Akan tetapi disektor perekonomian orang asli Papua tenggelam.

Menurut Ketua Perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Papua, Albert Rumbekwan “Ketidak berdayaan orang asli Papua disektor perekonomian mereupakan fenomenan yang terjadi saat ini di berbagai kota di Papua” Ia mencatat, di kawasan pertumbuhan dan kegiatan ekonomi di Papua seperti di Jayapura, Timika, Sorong, dan juga di Merauke – para pendatang mejadi aktor ekonomi yang dominan.

Kalua melihat kehidupan sosial orang asli Papua mereka terdiri dari petani, peternak dan nelayan. Namun sampai saat ini di erah Otonomi yang sudah bergulir selama 8 tahun, hanya sedikit dapat dihitung dengan jadi mereka yang beternak, nelayan dan menjadi petani? Petani, nelayan dan peternak yang sukses di Papua pun kebanyakan adalah para pendangan.

Disitulah, seharusnya menjadi titik perhatian pemerintah, dan lembaga swadaya serta Agama dan kita semua yang peduli. Memberikan dorongan, pencerahan dan skill serta modal untuk menghidupkan usaha kecil dari potensi luar biasa yang mereka miliki. Semua elemen di Papua yang di sebutkan di atas memiliki pekerjaan rumah yang berat. Pekerjaan itu adalah memformasi ekonomi kerakyatan yang sesuai dan cocok bagi pengembangan ekonomi masyarakat asli Papua. Menarik mereka terlibat secara langsung ataupun tidak tidak langsung berperan mengambil bagian untuk mengakat potensi ekonomi daerah. Menyadari hal ini maka kitanya menjadi penting untuk meningkatkan sisitem usaha atau bisnis yang dilakukan mama-mama Papua di pasar. Dengan harapan memberikan inspirasi yang menjadi kerja sama berbagai pihak untuk melawan keterasingan dan kemiskinan di negeri Papua yang kaya dan raya namun direbut orang asing.

By. Papuans
Sumber: http://http://papuans.blogspot.com/

Selasa, 27 April 2010

MUSIK DAN SARANA UNGKAPAN PERASAAN


By Egeidaby

Engkau mestinya mengerti dan juga harus menyadari
di dalam hati kita selalu saja berbeda
mengapa samakan hatiku ini dengan hatimu
aku ini bukan pintu yang s’lalu kau buka kau tutup
aku ini manusia yang punya batas perasaan
bagimu dirimu bagiku diriku tetap berbeda

Reff:

Sering engkau pergi entah ke mana?
dan juga kau pergi pamit siapa?
sengaja kau buat aku kecewa
kau simpan luka kau simpan duka di rumah ini
setitik cinta yang aku harapkan, segudang duka yang engkau berikan
sumpah dan janjimu bukan jaminan
engkau yang dulu engkau yang kini tiada bedanya.

Demikian terdengar sebagian dari lagu yang berjudul “Aku Bukan Pintu” yang di nyanyikan oleh Loela Drakel. Tulisan ini saya tulis buat MY BEST FRIEND yang mengharapkan cinta si DIA yang hingga kini masih belum berubah cinta kepadanya .


Kita akan kupas dulu arti dari music itu sendiri , Apa arti dari musik itu? Musik adalah bunyi atau suara yang didengarkan oleh setiap individu dan memiliki makna dan pesan tertentu. Makna dan pesan yang disampaikan setiap lagu pasti berbeda-beda yang membedakan tersebut berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Dari bunyi atau suara yang didengarkan mengatakan sesuatu tentang sesuatu, sehingga musik berhadapan dengan makna dan pesan untuk diresapkan. Makna dan pesan tersebut bisa dipengaruhi oleh konteks saat manusia berkarya, baik itu tujuan, pendengar dan sebagainya. Musik dapat berfungsi sebagai ungkapan perhatian, baik bagi para pendengar yang mendengarkan maupun bagi pemusik yang menggubahnya.

Musik mengandung kumpulan yang sistematis dan teratur dari berbagai komponen suara , irama, melodi, dan keselarasan , untuk dapat dilihat dan dinikmati. Musik melibatkan pengelolaan serta keterampilan dari materi artistik sehingga dapat menyajikan atau mengkomunikasikan suatu hal tertentu, gagasan, atau keadaan perasaan. Pencipta lagu menciptakan suatu lagu berdasarkan situasi yang sedang dialaminya. Jika saat situasinya sedih maka lagu yang diciptakannya sedih, pada saat situasi pencipta sedang merasa gembira atau bangga Ia akan menciptakan sebuah lagu
dengan lirikan lagu yang bangga atau gembira gembira pula. Begitu juga jika lagunya ingin melukiskan suatu keadaan alam atau situasi suatu lokasi, maka Ia akan menyusun keadaan alam itu dari bait ke bait dalam suatu lirikan lagu. Sehingga pendengarnya pun seakan-akan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh si pencipta lagu saat menciptakan lagu tersebut.

Judul yang saya kutip Musik dan Ungkapan Perasaan ini lebih berbicara tentang ungkapan perasaan cinta terhadap sesorang . Sebagai manusia normal pasti kita semua merasakan akan jatuh cinta kepada lawan jenis. Tidak salah juga jika kita jatuh cinta pada lawan jenis karena Tuhan menciptakan manusia (laki-laki dan perempuan) untuk saling mencintai antara satu sama lain dan akhirnya saling melengkapi guna meneruskan keturunan. Luapan atau ungkapan perasaan dari seseorang diantara kita semua pasti berbeda-beda, perbedaan ini disebabkan karena bakat yang kita miliki berbeda-beda. Pasti kita akan lakukan sesuai dengan apa yang merasa kita bisa, sepertii: melalui sebuah lagu, bertatap muka, dana lain sebagainya. Bagi sahabat saya ini menguingkapkan perasaannya melalui music. Memang dia punya bakat dalam hal ini, baginya salah satunya jalan untuk menenangkan hati lewat music melalui beberapa karya untuk menghibur diri dan bagi pendengar yang merasakan hal yang sama.


Kecewa akan semua hal dalam perjalanan hidup mebuahkan beberapa lagu, lagu hasil ciptanya seperti; Cinta Bersemi, You’re My Sunshine Kodoya (Album Gaidap Star Voice), Apiwau-Amadii, Harapana dalam Penjara Cinta (Album Trio Gaidap Star Voice) yang akan segera keluar dalam waktu dekat (sementara tersedat karena masalah dana). Dari semua lagu yang diciptakan berangkat dari kisah cinta dengan si DIA yang jika saya sebutkan namanya Amadii (Anak bungsu perempuan dalam Suku Mee). Harapan dari semua lagu yang diciptakannya adalah untuk menghibur diri agar DIA merubah sikap dan memberikan setitik cinta yang diharapakannya, juga menghibur dalam mencari ketenangan jiwa bagi pendengar setia Trio Gaidap Star Voice yng merasakan hal yang sama.

Sebenarnya saya tidak sudi untuk menuliskan hal ini, namun suara hati mengatakan apa salahnya jika catatan kecil ini menjadikan sebagai curhat dari derita yang dialami teman saya kepada kerabat sekalian. Memang sebagai teman baik sayapun ikut merasakan apa yang dirasakan kawan saya. Si DIA yang saya sebut Amadi tersebut kenal saat kami masih SMA, karena dia adalah teman se-angkatan kami di SMA Adhi luhur Nabire. Entalah saya juga tidak tahu awal proses cinta mereka, karena ruang kelas yang berbeda antara saya dan mereka berdua. Walau demikian menurut cerita dari teman saya berawal dari harapan yang diberikan oleh si DIA (Amadi). Harapan yang dihadirkan seiring janji yang diucapkannya menjadikan itu sebagai genggaman akan janjinya untuk abadi bersama selamanya. Kini waktu berkata lain, mungkin lautan luas yang memisahkan kami antara si Amadi dan kami ataukah karena masalah lain sehingga menjadikan itu sebagai alasan? Kamipun tak tahu….!!

Waktu terus berjalan, hingga pada tahun 2009 lalu, kami melangsungkan pembicaraan melalui telpon seluler. Awalnya saya saya menelpon teman saya yang berada di sana (teman cewe) dan kami saya banyak menanyakan tentang hubungan dengan teman saya yang sedang mengharapkan cinyanya ini. Kata yang saya petik ketika pembicaraan kami berlangsung yaitu sekarang saya dengan orang lain dan jika hubungan kami putus mungkin saya akan kembali dengan teman kamu (kita). Mendengar perkataan itu saya banyak berbicara akan keadaan teman saya, namun apa boleh buat mungkin itu adalah keputusannya. Lalu jari sayapun mulain menari mencari nomor kontak kawan saya dan langsung saya sambungkan. Saya mengawali pembicaraan agar menyelesaikan masalah ini dengan baik dan ketika Amadi mengulangi pembicaran sebelumnya, Einaikeda memilih jalan untuk berdiam, saya mulai pancing agar dia juga berbicara tapi tak satu katapun yang dia keluarkan, tak tahan dengan keadaan ini hingga akhirnya saya memutuskan pembicaraan kami dengan mematikan HP.

Ketika masuk pada tahun 2010 nomor kontak teman kami ini tidak aktif, mungkin dia tidak mau diganggu sama kami berdua. Saya pernah berkata: nogei, nomor tidak aktif dan mungkin dia sudah memutuskan dan memilih dia yang menjadiorang ketiga. Kalau begitu kenapa dia memberikan harapan yang pasti kata Einaikeda, dari kata ini berarti bahwa dia menaruh harapan besar kepadanya. Yo sudah kalo begitu, selagi kita masih bisa akan kita usahakan dengan akal sehat untuk kembalikan seperti masa lalu kalian kata saya.

Awan hitam di hati yang sedang gelisah, tenggelam kedalam dekapannya sebelum mencapai langkah yang jauh. Harapan kami, waktu akan berbicara dan mengembalikan semuanya seperti sedia kala. Dan saat ini yang tersisa hanyalah mengapa, bagaimana dan kapan……??